Presiden Joko Widodo semakin sensitif serta super reaktif terhadap fatwa
MUI dan aktivitas Front Pembela Islam (FPI). Kalau kedua lembaga
tersebut melakukan upaya melindungi aqidah ummat Islam, langsung
ditanggapi dengan cepat oleh pihak Istana.
Penilaian itu disampaikan oleh Ketua Progres 98 Faizal Assegaf melalui akun Facebook. “Berbeda dengan keresahan masyarakat soal kasus penistaan Al Qur’an yang dilakukan oleh Ahok, sikap Presiden Jokowi lamban bahkan terkesan sangat cuek,” tulis Faizal Assegaf.
Menurut Faizal, kasus penistaan agama sangat serius, bahkan telah menciptakan kegaduhan dan kini semakin mengusik kerukunan ummat beragama.
Di sisi lain, Faizal juga menyoal sikap Jokowi terkait “serangan” pihak Cina melalui imigran yang masuk ke Indonesia. “Selain itu Presiden juga tidak peduli dengan kasus penyebaran bibit sayur mengandung bakteri berbahaya asal Cina. Juga kasus penyelundupan narkoba asal Cina serta masalah imigran gelap asal Cina, dan lainnya,” ungkap Faizal.
Faizal menegaskan, kalau MUI dan FPI bergerak langsung direspon dengan cepat. Maklum, kedua lembaga tersebut mungkin telah mengusik kepentingan “cukong aseng” serta jaringan pendukungnnya.
“Kalau sudah demikian maka tidak salah publik menilai bahwa Presiden Jokowi lebih membela dan mengamankan kepentingan kelompok terkait dan mengabaikan aspirasi ummat Islam,” jelas Faizal.
Kata Faizal, sikap yang ditunjukan oleh Presiden Jokowi sangat diskriminasi dan berpotensi menimbulkan reaksi balasan dari jutaan ummat Islam. “Kalau hal itu terjadi maka situasi politik akan tambah memanas,” pungkas Faizal.
Penilaian itu disampaikan oleh Ketua Progres 98 Faizal Assegaf melalui akun Facebook. “Berbeda dengan keresahan masyarakat soal kasus penistaan Al Qur’an yang dilakukan oleh Ahok, sikap Presiden Jokowi lamban bahkan terkesan sangat cuek,” tulis Faizal Assegaf.
Menurut Faizal, kasus penistaan agama sangat serius, bahkan telah menciptakan kegaduhan dan kini semakin mengusik kerukunan ummat beragama.
Di sisi lain, Faizal juga menyoal sikap Jokowi terkait “serangan” pihak Cina melalui imigran yang masuk ke Indonesia. “Selain itu Presiden juga tidak peduli dengan kasus penyebaran bibit sayur mengandung bakteri berbahaya asal Cina. Juga kasus penyelundupan narkoba asal Cina serta masalah imigran gelap asal Cina, dan lainnya,” ungkap Faizal.
Faizal menegaskan, kalau MUI dan FPI bergerak langsung direspon dengan cepat. Maklum, kedua lembaga tersebut mungkin telah mengusik kepentingan “cukong aseng” serta jaringan pendukungnnya.
“Kalau sudah demikian maka tidak salah publik menilai bahwa Presiden Jokowi lebih membela dan mengamankan kepentingan kelompok terkait dan mengabaikan aspirasi ummat Islam,” jelas Faizal.
Kata Faizal, sikap yang ditunjukan oleh Presiden Jokowi sangat diskriminasi dan berpotensi menimbulkan reaksi balasan dari jutaan ummat Islam. “Kalau hal itu terjadi maka situasi politik akan tambah memanas,” pungkas Faizal.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !