Duhai Para Ayah

Selasa, 07 April 2015







Menurut Ayah Irwan (Irwan Rinaldi), generasi ideal adalah generasi terbaik, generasi yang memiliki kematangan mental melebihi kematangan biologisnya. Namun kondisi yang ada saat ini generasi tidak ideal yaitu generasi terba(l)ik : generasi yang memiliki kematangan biologis melebihi kematangan mentalnya. Generasi terba(l)ik ini lahir difatherless country yang mengalami father hunger. Negeri lapar ayah.
Ayah Irwan memberi kiat untuk para ayah
  1. Cek diri di usia 0 – 15 tahun pada diri ayah. Cek karakter kosongPerbaiki!

  2. Hindari absent husband dan absent wife. Hindari absent father dan absent mother. Ayah terlibat dan terikat – terikat dan terlibat dengan anak, semakin baik kedekatan yang dibangun sehingga Ayah bisa memberikan dan menghadirkan rasa ‘save’ dan ‘secure’ kepada muridnya.

  3. Miliki paradigma yang patut. Pengasuhan adalah kewajiban ayah dan ibu, kemudian baru para guru. Pengasuhan yang patut adalah pengasuhan yang sesuai dengan tahap perkembangan.

  4. Kenali dan pahami anak 0 – 10 tahun, 10 – 15 tahun, dan 15 tahun – seterusnyaJadilah ayah terbaik untuk masa terbaik masa keemasanGolden moment – golden opportunity.

  5. Pasangan mengasuh. Mengasuh dan mendidik itu berpasanganCinta adalah modal utamaHadapi bersama jangan ada yang lari.

  6. Ayah berkualitas bersama anak. Kehadiran Ayah bermakna buat anak. Semua itu perlu ilmu yang menyeluruh.

  7.  Ayah memainkan banyak peran. Banyak peran yang bisa dimainkan ayah sesuai sikon. TrainerDistributorTeacherParentFasilitatorMotivator,Entertainer .

  8. Terus belajar, belajar dan belajar. Long life learner parents. What else? What else? What else? What else?
Betapa sebuah tindakan kecil seorang ayah terhadap anaknya bisa masuk ke dalam long term memory si anak bahkan ini menjadi fondasi karakter yang terbawa hingga dewasa. Kenangan manis yang terekam tentunya menjadi jejak pembentukan karakter positif. Sedangkan kenangan pahit yang terekam tentunya juga menjadi role model bagi anak dalam bersikap di masa dewasa. Sebagai bocoran hal yang menjadi kenangan manis, mayoritas adalah momen special hanya berdua dengan ayah, entah itu jalan-jalan, melakukan kegiatan bersama, memberi kejutan dan masih banyak lainnya. Sedangkan yang menjadi kenangan pahit berupa sikap emosional ayah yang galak seperti memarahi, membentak, ataupun rasa khawatir ketika ayah sakit.


Suka dengan tulisan ini? Silahkan dishare dengan menyebutkan sumbernya. Semoga manfaat!
Yaa Allah, Yaa Rabbi. Mudahkan kami dalam mengasuh anak.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ekspresi Bebas Arowan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger