Diberdayakan oleh Blogger.

Jangan Pernah "Merasa Lebih Renda" Dari Orang Lain (inferiority complex)

Kamis, 04 Oktober 2018


Di negara kita, salah satu penyakit yg ditularkan untuk melemahkan mayoritas umat Islam adalah inferiority complex (fenomena psikologis bahwa dirinya lebih rendah daripada orang lain). Setidaknya, penyebarannya di bangsa kita dimulai dari zaman penjajahan asing pada masa sebelum kemerdekaan. Sementara di dunia, jauh sebelum itu, pada saat zaman Romawi dan Persia masih berdiri, penularan inferiority complex kepada umat Islam sudah dijalankan.
Terlebih di saat orientalis Belanda bernama Christian Snouck Hurgronje pulang dari penyamarannya sebagai seorang Muslim dari Tanah Suci Makkah Al Mukarramah ke tanah air. Hurgronje melakukan propaganda sedemikian rupa agar masyarakat pribumi terjangkit penyakit inferiority complex akut dan menular. Memandang bahwa sebagai seorang pribumi yg terjajah, dirinya lebih rendah dibandingkan dengan penjajah. Bertemu bule, minder. Bertemu kulit kuning, malu. Bertemu kulit hitam, takut.
Terlebih, propaganda inferiority complex ini ingin menjadikan umat Islam itu tidak lebih keren dibandingkan dengan mereka dengan dibungkus dalil dan pembenaran tawadhuk.
Mau tidak mau, propaganda ini berhasil. Bahkan dampaknya terasa hingga sekarang. Sebagian masyarakat, ketika berhadapan dengan orang asing menjadi kikuk, minder, merasa bahwa dirinya lebih rendah daripada mereka. Kondisi seperti ini juga merembet kepada bahwa segala sesuatu dari luar adalah keren.
Inferiority complex ini mesti dilawan. Disembuhkan. Sudah bukan zamannya lagi kita tunduk dan takluk. Kalah dan mengalah. Sudah saatnta kita merdeka (dalam artian sebenarnya) dari belenggu penjajah.
Salah satu upaya mendobrak belenggu inferiority complex adalah dengan memunculkan kekerenan (baca: kemuliaan) kita di hadapan mereka yg sengaja ingin mencabik-cabik harga diri kita.
Kesombongan yg menjadi senjata mereka, dilawan dengan kesombongan. Keduniawian yg menjadi alat merendahkan, kita lawan dengan keduniawian. Namun tetap, jagalah orientasinya. Kita sedang menjaga izzah, bukan kemudian tenggelam di dalamnya.
Itulah kenapa para Khalifah, Sultan, Raja-raja, Panglima, bahkan para da'i penyebar dakwah 'seakan-akan tampak hidup wah'. Jangan dulu mencap mereka bermegah-megah. Orientasinya berbeda. Mereka sedang menjaga izzah dirinya dan umat Islam. Mereka sedang menyikapi dan melawan keduniawian yg menjadi alat orang-orang munafik dan orang-orang kafir dengan sesuatu yg mereka banggakan, yakni keduniawian.
Syaikh Ahmad bin Hanbal (Imam Hanbali) rahimahullah itu, jika mengajar mengenakan pakaian terbagusnya. Tampil keren sampai-sampai seorang Yahudi mempertanyakan perkara cinta dunia dan kezuhudannya.
Syaikh As Syahid Ahmad Yassin rahimahullah, tokoh perjuangan kemerdekaan Palestina yg lumpuh di hampir seluruh anggota badannya pernah di tanya kenapa beliau bergaya narsis dan keren pada saat difoto? Mengenakan jas terbaik, celana terbaik, sepatu terbaik dan mengangkat dan menyilangkan kaki tidak seperti ulama lainnya yg duduk tawadhuk.
Lalu Syaikh Ahmad Yassin pun menjawab, "Karena yg memotretku adalah sipir penjara Zionis Israel dan yg akan melihat fotoku nanti juga banyak di antaranya adalah mereka yg membenci Islam juga".
Rachid Nekkaz, miliarder dan muliarder asal Perancis yg berusia 38 tahun, dengan 'sombong'-nya ia membayar denda 2000 orang muslimah yg melanggar hukum akibat pelarangan pengenaan jilbab dan cadar. Ia umumkan ke seantero dunia. Pria ganteng, keren, kaya dan 'sombong' ini kemudian menggentarkan rezim pemerintahan Perancis.
Akibat dari kesombongan Nekkaz yg menghebohkan itu, aturan 'buka cadar atau denda 150 Euro' ini kemudian dicabut. Apakah terbayang jika Nekkaz melakukannya diam-diam, anonim, tidak narsis dan fenomena yg sering kali kita label dengan kata sombong itu?
Presiden Soekarno, kemana-mana tampil keren dan sombong. Tak pernah ia menundukkan dagu kepada orang asing. Ia kuasai bahasanya dengan baik. Ia kuasai budayanya agar bisa berdiplomasi dengan baik. Dan kita tahu sendiri pada masa pemerintahannya, Indonesia menjadi macan Asia yg ditakuti dunia.
Demikian juga dengan aksi pribadi atau sosial yg sengaja dinarsiskan oleh perorangan atau sebuah institusi organisasi, jangan tersinggung dulu. Karena sangat boleh jadi bukan sedang menyombongi kamu. Melainkan sedang menyombongi kaum yg lain.
Mayoritas kita karena inferiority complex tadi, melihat yg wah jadi goyah, minder, curiga dan berakhir dengan buruk sangka. Sementara, melihat yg berpenampilan lugu, berkomunikasi ala kadarnya malah simpati. Padahal penipu.
Kepada kita, jangan dulu tersinggung dengan saudara-saudaranya yg memunculkan kekerenannya, ulama yg berkendaraam kinclongnya, seakan-akan sombong dan hidup wah. Itu bukan untuk sesama kita. Itu adalah untuk mereka. Untuk melawan sebuah penyakit akut bernama inferiority complex yg sudah menjalar sejak lama. Ingat, hanya orang sombong yg akan tersinggung dengan kesombongan.
Sekali lagi, orientasi salah mereka terhadap dunia lah yg kita lawan dengan dunia juga. Karena dengan itulah hati mereka gentar.
Bukti paling dekat adalah bagaimana dengan paniknya mereka terhadap salah satu organisasi sosial dan kemasyarakatan Islam, organisasi politik bahkan hingga pribadi-pribadi yg tampil 'keren', cepat dan sigap saat ada bencana dan musibah. Mereka panik. Sehingga kemudian mereka munculkan narasi dan propaganda bahwa hal itu adalah hoax belaka.
Seandainya kebijaksanaan Sayyidina Abu Bakar ash Shiddiq tidak dinarsiskan, keberanian Sayyidina Umar bin Khatthab tidak dimunculkan, kedermawanan Utsman bin Affan tidak dimunculkan, kecerdasan Ali bin Abi Thalib tidak diramaikan dan kehebatan lainnya dari para sahabat Baginda Sayyidina Rasulullah Muhammad saw tidak diblow up, sangat mungkin para pembencinya tak akan gentar. Bahkan, sangat mungkin kita tak mengetahui betapa hebatnya para sahabat Baginda Nabi ini.
Ingat, zuhud itu bukan kuantitas materi. Zuhud adalah tentang kualitas hati.

TIDAK PERNAH ADA REFORMASI DI INDONESIA (Kilas Sejarah Bagaimana Pak Harto Memberantas PKI)

Selasa, 02 Oktober 2018


Mahatir M: "Krisis ekonomi 1998 memang dirancang untuk menjatuhkan Pak Harto. Jika Pak Harto tidak jatuh, Indonesia akan jadi Negara maju.."
Lee Kuan Yew: "Pak Harto pemimpin luar biasa. Beliau harus mendapat tempat terhormat dalam sejarah Indonesia ..."
Sultan Bolkiah: "Dipimpin Pak Harto Indonesia bersatu. Pemerintahan stabil, ekonomi maju sangat pesat. Sangat disayangkan beliau dijatuhkan"
Pak Harto berkali-kali mengutarakan niat untuk mundur, namun beliau melihat ancaman luar biasa besar membahayakan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fitnah KKN terhadap Pak Harto dan keluarga, yang kemudian dituangkan dalam TAP MPR utk memeriksa harta kekayaannya, ternyata tidak terbukti.
Majalah TIME agen konspirasi global memfitnah Pak Harto & keluarga dengan tuduhan punya simpanan USD 30 Miliar ternyata tidak terbukti sama sekali. Berbagai Tim Khusus dibentuk pemerintah untuk menyelidiki harta Pak Harto, satu pun tidak menemukan rekening, SDB, dsj di perbankan asing. "Silahkan cari kemana saja, jika terbukti saya ada simpanan 1 sen saja, saya siap dihukum mati.." kata Pak Harto. Semua tuduhan itu fitnah.
Belakangan terbukti, Pak Harto dijatuhkan oleh Konspirasi Global (P Demokrat AS-PKC China dan sekutunya) berkolusi dengan kelompok anti Soeharto. Penyebab utama Pak Harto dijatuhkan karena kemesraan dan keberpihakan Pak Harto yang besar kepada umat Islam sejak 1986, pihak2 tertentu marah.
RI merdeka 1945, namun kemerdekaan umat islam Indonesia sejatinya baru terjadi pada tahun 1986/1987, setelah Pak Harto berpaling ke Islam.
Sebagai manusia Pak Harto sudah pasti tidak sempurna, ada kelemahan, kesalahan, kekurangan, namun beliau tetap Pahlawan, jasanya luar biasa besar. Terbukti pada beberapa hari setelah PKI melancarkan G30S/PKI, membunuh para pimpinan TNI AD, ulama-ulama dan tokoh-tokoh anti PKI di seluruh Indonesia.
Dari dokumen rahasia CIA yang sudah boleh diakses publik ditemukan catatan pejabat CIA tentang pertemuan pertama CIA dgn Pak Harto awal Oktober 1965. CIA belum pernah buka ke publik, Pak Harto juga tidak pernah ungkap mengenai pertemuannya dengan CIA beberapa hari setelah G30S/PKI di Jakarta.
Laporan CIA itu menyebutkan bahwa setelah PKI melakukan Gestapu, TNI AD di pimpin Mayjen Soeharto berhasil menggagalkan PKI untuk kendalikan NKRI. Faktor utama kegagalan Gestapu PKI, menurut CIA adalah 'timing' yang tidak tepat, Gestapu dilakukan 5 hari sebelum HUT TNI 5 Okt 1965 ADALAH KESALAHAN FATAL. Gestapu PKI dilancarkan pada saat seluruh pasukan TNI dan pimpinan TNI sedang berkumpul di Jakarta. Mobilisasi pasukan dalam rangka HUT TNI.
Kesalahan fatal kedua PKI adalah meremehkan sosok Soeharto yang hanya seorang panglima pasukan cadangan TNI AD, dulu Kostrad tidak prestisius. Panglima Kostrad Mayjen Soeharto sebagai pimpinan pasukan cadangan pada saat itu memang tidak diperhitungkan PKI sebagai pimpinan utama TNI AD. Under estimated terhadap Soeharto juga disebabkan karakternya yang tidak menonjol. Soeharto tidak terseret dalam faksi tertentu di TNI AD.
CIA mengungkap sikap low profile Soeharto disebabkan oleh kegagalan besar Operasi Trikora Pembebasan Papua Barat, di mana TNI kalah telak dari Belanda.
Fakta sejarah: Operasi Trikora gagal total. Ribuan anggota TNI gugur di hutan belantara Papua tanpa pernah berperang dgn musuh (pasukan Belanda).
Fakta sejarah: Hampir 10 ribu tentara RI mati di hutan belantara Papua krna malaria, kelaparan, kedinginan dll, bukan karena bertempur.
Fakta sejarah: Armada AL RI gagal menembus Blokade Papua. Dari 25 kapal perang, hanya 3 yang bisa menuju ke Papua Barat dan tenggelam digempur Armada Belanda.
Fakta sejarah: 25 kapal perang RI dibeli dengan pola utang dari Uni Soviet, tidak bisa menuju ke Papua karena tidak ada BBM, mangkrak di Makassar.
Kekalahan telak Operasi Trikora sangat memalukan Soekarno yang sudah terlanjur berjanji kepada rakyat akan membebaskan Papua Barat, Soeharto kena getahnya.
Karakter Soeharto yang low profile, tidak suka berpolitik selama menjadi perwira TNI, membuat posisinya dianggap netral, tidak berbahaya oleh PKI. Di internal TNI pada saat itu, ada TNI faksi pro Soekarno seperti Jenderal Ahmad Yani, ada faksi pro Abdul Haris Nasution (anti PKI) dan TNI faksi pro PKI.
Dari Film G30S/PKI yang dibuat berdasarkan fakta sejarah itu, rakyat tahu bahwa sempat timbul prokontra di polit biro PKI mengenai Jenderal Ahmad Yani. Keputusan PKI untuk menculik dan membunuh Jend. A. Yani yang Soekarnois didebat anggota polit biro PKI. Akhirnya bulat disepakati Jend. A. Yani masuk daftar korban. Dokumen CIA menyebut bahwa keputusan PKI utk menghabisi Jend. A. Yani karena kekhawatiran Yani akan jadi masalah jika Soekarno meninggal dunia. Mayjen Soeharto adalah staf Jend. A. Yani, Pak Harto tidak termasuk pimpinan TNI AD yang diperhitungkan PKI, inilah kesalahan fatal Gestapu PKI.
Laporan CIA jelas menyebut ada kesalahan analisa Polit Biro PKI dlm menyusun daftar korban. PKI tidak perhitungkan kemampuan militer Soeharto. Secara politik, benar Mayjen Soeharto sudah tamat karena memalukan Soekarno, secara militer juga tamat karena hanya jadi Panglima Pasukan Cadangan. Dari perspektif faksi militer, Soeharto tidak masuk faksi mana pun. Soeharto hanya dianggap bayang-bayang Jend. A. Yani, Gestapu pun dilancarkan PKI.
Pertanyaan besar tentang faktor keberhasilan Soeharto lakukan serangan balasan terhadap aksi Gestapu yang berujung kepada penumpasan PKI terjawab dalam Laporan CIA. Saat hampir semua pimpinan TNI AD yang anti PKI dan pro Soekarno sudah dibunuh PKI, yang tersisa hanya Mayjen Soeharto dan Jend. Nasution yang terluka.
Mengapa Soeharto bisa mobilisasi TNI begitu cepat dalam jumlah besar..?
1. Sebagian besar Pasukan TNI ada di Jakarta dalam rangka HUT TNI 5 Okt 1965.
2. Soeharto adalah ex Panglima Trikora, satu-satunya Jendral yang berpengalaman memobilisasi pasukan TNI dalam jumlah besar luput dari analisa PKI. Soeharto selaku eks Panglima Operasi Trikora berpengalaman koordinasi dan mobilisasi pasukan dari tiga matra TNI.
Soeharto ex Panglima Operasi Trikora berpengalaman memimpin, memobilisasi ratusan ribu pasukan dari tiga matra TNI PKI, skak mat TNI balas aksi PKI.
"Bagi Soeharto memerangi pemberontakan PKI 1965 sama seperti perang lawan pasukan Belanda. Hanya saja PKI lebih lemah daripada Belanda" ~ CIA.
Laporan CIA tentang G30S/PKI dan operasi penumpasan PKI yang baru diungkap setelah 30 tahun disimpan sebagai dokumen rahasia menjawab banyak pertanyaan rakyat. Jika bukan Mayjen Soeharto yang tersisa dan mengambilalih komando pimpinan TNI AD, sejarah Indonesia pasti berubah, RI SUDAH JADI NEGARA KOMUNIS. Banyak kemungkinan terjadi, dan semuanya lebih buruk, jika tidak ada Mayjen Suoeharto ketika Gestapu PKI terjadi.
Komunis Rusia setelah sukses melakukan Revolusi Bolsyewik 1917, komunis Rusia melakukan pembersihan, puluhan juta rakyat antikomunis dibunuh.
Komunis China selama revolusi kebudayaan bunuh puluhan juta rakyat sendiri. Vietnam, Kamboja, Laos, Kuba, dll ..Komunis bunuh jutaan rakyat mereka sendiri yang anti Komunis. Komunis di seluruh dunia sama. Sesama komunis bersaudara. Komunis tdk mengenal batas negara, mereka dipersatukan oleh Doktrin Komintern. Doktrin Komunis Internasional/komintern melahirkan konsistensi militansi setiap kader komunis. Ikatan Persaudaraan Komunis dunia sangat erat.
Kembali ke laporan CIA, Saya sungguh terharu membaca laporan tersebut karena membuktikan Sorharto tidak seperti tudingan sekolompok orang. Disebutkan bahwa setelah Soeharto berhasil memegang kendali TNI & memulihkan pemerintahan, CIA menawarkan banyak bantuan namun semua ditolak oleh Soeharto. Soeharto hanya mau berunding dengan CIA-AS jika prasyarat yang dimintanya disetujui oleh pemerintah AS, jika tidak maka tidak ada perundingan.
Apa syarat yang diajukan Mayjen Soeharto kepada CIA-AS..? Bukan senjata bukan pula uang suap, dan juga bukan info intelijen, SOEHARTO MINTA BERAS.
Oktober 1965 Rakyat kelaparan, inflasi 650% (standar normal < 10%), defisit 175% (standar normal < 2,5%), bahan pokok langka, RI dalam bencana kelaparan. Terbukti Soeharto memikirkan nasib rakyat yang terancam mati kelaparan dengan meminta AS kirim beras ke RI, Rakyat RI utang nyawa pada Soeharto.
CIA awalnya menolak permintaan Soeharto, AS bisa bantu kirim senjata dll tapi tdk bisa kirim beras. Apalagi sebanyak 400.000 ton, AS tak bisa. CIA bujuk Soeharto akan bantu apa saja selain beras, anggaran bantuan beras oleh Presiden AS tidak masuk APBN AS. Proses persetujuannya rumit, Soeharto tetap pada sikapnya, AS kirim beras ke RI secepatnya, baru TNI akan berunding dengan AS. CIA tidak punya pilihan kecuali lapor ke Lyndon B Johnson.
Gara-gara permintaan aneh dari Soeharto kepada AS, Presiden Lyndon B Johnson terpaksa jungkir balik memenuhinya, lobi senator dan anggota kongres. Mengapa AS repot-repot bersedia memenuhi permintaan mayjen Soeharto..? Karena keberhasilan Soeharto menggagalkan PKI berkuasa telah meringankan beban berat AS. Perang Dingin Barat vs Komunis sedang pada puncaknya. Banyak negara di dunia telah dicengkram Komunis, di Asia Tenggara hampir semua jatuh ke tangan Komunis.
Keberhasilan TNI AD menggagalkan PKI/Komunis berkuasa tanpa campur tangan AS merupakah anugerah terbesar untuk AS yang sedang frustasi karena Komunis. Kekhawatiran AS bahwa teori domino juga terjadi di Asia Tenggara dipatahkan Soeharto tanpa bantuan AS yang saat itu sedang trauma karena kalah dimana-mana. AS lega, Asia Tenggara gagal dikuasai komunis, Australia lepas dari ancaman ditelan setan komunis. Karena jika RI jatuh, Australia pasti jatuh.
Teori Domino: jika di suatu kawasan sudah ada 2-3 negara yg dikuasai komunis maka Negara-negara komunis tersebut akan membantu komunis di negara tetangga, akhirnya semua negara di suatu kawasan tertentu akan jatuh ke kekuasaan komunis. Sungguh Mengerikan..!! ALHAMDULILLAH RI GAGAL DIKUASAI PKI.
Pemerintah AS sangat terima kasih atas jasa besar Soeharto menggagalkan komunis kuasai RI, Australia, New Zealand, Asia Tenggara, dst. Salah satu bentuk terima kasih AS adalah dengan menekan Belanda dan pengaruh PBB agar Papua Barat diserahkan kepada RI. Freeport sebagai jaminan AS di Papua. Keberadaan Freeport yang berentitas AS di Papua, menjamin keutuhan NKRI. Tidak ada kekuatan asing yang berani usik Papua sebagai bagian integral NKRI.
AS bantu revitalisasi alutsista TNI yang berguna dalam operasi penumpasan PKI, juga laporan intelejen dari CIA yang memuat daftar nama-nama kader PKI. Karena kemiskinan/kebodohan adalah faktor utama tumbuh suburnya komunisme Rezim ORBA diberi pendampingan konsep dan program pembangunan oleh AS.
Fakta sejarah itu sekarang diputarbalikan oleh kader-kader dan simpatisan PKI, dijadikan fitnah oleh kader PKI untuk menyerang Soeharto dan TNI.
Untuk mencegah pembodohan bangsa dari propaganda komunis, langkah Panglima TNI untuk memutar kembali Film G30S/PKI itu sudah tepat.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ekspresi Bebas Arowan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger