Diberdayakan oleh Blogger.

Tidak Ada Pernikahan yg Sempurna (Renungan untuk Suami Istri)

Jumat, 30 September 2016


Tidak ada pernikahan yg sempurna.
Sebaik2nya interaksi antara 2 manusia pasti pernah ada pertengkaran.
Terkadang bahkan alasannya terkesan sepele 😁
Contohnya seperti papa saya yg perfeksionis abis, yg hanya karena gunting yg tidak dikembalikan di tempat semula saja bisa memicu kemarahan yg berujung ceramah panjang kepada ibu yg hanya mampu mendengarkan 😊
Seorang teman pernah berkata, idealnya orangtua tidak bertengkar di depan anak2nya. Karena hal ini bisa berdampak kurang baik bagi psikologi anak sampai dia dewasa.
Namun dari pengalaman saya sebagai anak, tidak ada orangtua yg mampu menyembunyikan 100% pertengkarannya.
Minimal, ekspresi wajah sedih atau marah, juga kekakuan percakapan bahkan mungkin saling mendiamkan ketika sedang bermasalah akan tertangkap oleh perasaan anaknya.
Selama tidak ada KDRT seperti pemukulan, kata makian atau hujatan, mungkin tidak apa2.
Karena anak2, terutama yg sudah berusia 10th menjelang aqil baligh juga perlu memahami bahwa pernikahan bukanlah seperti Dongeng Cinderella yg selalu "happily ever after", yg bisa jadi tertanam pada benak para ABG pemimpi.
Pernikahan adalah proses penyelarasan 2 kehidupan, kebiasaan, pemikiran dan kepribadian yg berbeda dalam satu ikatan.
Pernikahan ibarat ladang penuh ranjau, namun juga penuh cinta kasih sebagai penawarnya.
Sebagai seorang anak, saya belajar banyak dari pernikahan kedua orangtua saya.
Saya belajar, bahwa cinta itu perlu dipupuk dan dijaga, dengan melihat kemesraan kedua orangtua saya yg senantiasa bergandengan tangan ketika mereka jalan2 berdua.
Saya belajar, bahwa cinta bukan hanya perlu dikatakan, tapi juga perlu dibuktikan, dari cara papa menjaga ibu secara luar biasa, dan dari pengabdian ibu kepada papa.
Saya belajar, bahwa keromantisan dalam pernikahan juga merupakan hal yg essensial, dari cara papa sesekali memeluk ibu dan menciumnya ketika mengucapkan selamat ulang tahun dan sejenisnya.
Saya belajar, bahwa cinta bisa diperkuat dgn rasa saling membutuhkan dan saling mengingatkan, dgn melihat bagaimana orangtua saya saling membutuhkan dan saling mengingatkan dikala berjauhan.
Selain belajar dari cinta orangtua saya, saya juga belajar dari pertengkaran diantara mereka.
Saya belajar, bahwa pertengkaran bisa dilakukan tanpa perlu menghujat dan memaki meskipun terkadang nada suara meninggi.
Saya belajar, bahwa orangtua saya tetap berupaya berpegangan pada aturan agama dgn tidak saling mendiamkan lebih dari 3 hari.
Terutama, saya juga belajar, bahwa penyesalan hanya akan berguna jika diikuti dgn ikhtiar untuk memperbaiki kesalahan, dan kebesaran hati utk saling memaafkan serta memulai segalanya dari awal lagi...
Dan saya juga belajar, terkadang kita perlu membela, karena dgn demikian secara tidak langsung menegur pihak yg khilaf melakukan sesuatu diluar batas karena angkara...
*Teringat Ifan dan Fian yg selalu membela saya jika wajah saya terlihat sedih sedikit saja, Ifan akan memeluk saya dan meminta saya utk bersabar, sementara Fian malah memiliki keberanian utk meminta suami agar meminta maaf kepada saya meski mereka tidak tau persis masalahnya apa...
Maka nikmat Allah yg mana lagi yg bisa saya dustakan?
Catatan :
Hadits Muslim 4644
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي فُدَيْكٍ أَخْبَرَنَا الضَّحَّاكُ وَهُوَ ابْنُ عُثْمَانَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ
Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tak bersapaan dgn saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari. [HR. Muslim No.4644].

wallahu a'lam.

Sepinya Peringatan G30S/PKI, MUI: Apa Rezim Ini Pro PKI?


Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Tengku Zulkarnain, mengkritik sepinya peringatan 30 September untuk mengenang jenderal yang terbunuh oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Seharusnya pemerintah menginstruksikan untuk memasang bendera setengah tiang. 

"Tujuh jenderal dibunuh PKI, tahun Ini tidak ada perintah pasang bendera setengah tiang tanggal 30 September. Apa rezim Ini pro PKI ya?" tanyanya lewat kicauan di Twitter, Jumat (30/9). 

Gerakan 30 September PKI 1965 atau yang juga akrab disingkat G-30 S/PKI kembali menjadi perbincangan hangat di lini masa. Di Twitter, G-30 S/PKI menjadi salah satu trending topic.

Sejumlah netizen bahan memajang foto-foto jenderal yang selama ini dianggap menjadi korban keganasan PKI. Di antaranya seperti Mayjend S. Parman, Mayjend Soeprapto dan Mayjend MT. Haryono.  "Mari sejenak kita mendoakan para pahwalan yang gugur dalam G-30 S/PKI," tulis akun Gen4Defender, Jumat (30/9).

Seorang netizen menyayangkan minimnya pemberitaan tragedi ini. Media arus utama lebih banyak memberitakan sidang kopi Jessica atau Pilkada. "G-30 S/PKI seakan menghilang ditutupi sidang kopi Jessica ataupun Pilkada," tulis akun Cullenfebr. 

Di era Orde Baru, setiap malam 30 September selalu ditayangkan film tentang keganasan PKI. Namun sejak reformasi pemutaran film tersebut ditiadakan.(si) 

Lihat juga video ini: Lagu Gugur Bunga

Tokoh Betawi Murka Penayangan Video Porno di Videotron Di Jakarta


Tokoh Muda Betawi, Muhammad Rifky alias Eki Pitung murka dengan penayangan video porno di videotron jalan dekat kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Eki Pitung mempertanyakan bagaimana peristiwa memalukan itu bisa lolos dari kontrol Pemda DKI, khususnya Pemkot Jakarta Selatan.

"Sebagai pemberi izin titik iklan dan konten penayangan, Pemda DKI kok bisa lengah? Atau memang ini disengaja?," kata Eki Pitung saat dihubungi TeropongSenayan, Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Mantan bakal Cagub DKI ini mengaku tak terima tanah kelahirannya dipermalukan oleh Pemda DKI dengan skandal penayangan vidio haram tersebut.

"Sebagai Ibu Kota Negara, ini adalah kecelakaan besar. Kami sangat kecewa dan menyayangkan kok bisa videotron berkonten adegan porno bisa lolos? ada apa ini dengan Jakarta?," tegas Eki Pitung.

Karena itu, dia meminta agar Pemda DKI segera menyampaikan klarifikasi dan menjelaskannya ke publik serta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, khususnya kepada warga Ibu Kota.

"Yang jelas warga Jakarta, anak-anak, orang dewasa semua sudah melihatnya (film porno)," sesal dia.

Eki Pitung juga meminta Pemda DKI agar kedepan lebih berhati-hati dan memastikan skandalserupa tidak terulang lagi.

"Ini sangat menjijikkan dan unmoral. Jakarta harus menjadi kota yang berbudaya dan berakhlak," katanya.‎

Meski begitu, Eki Pitung menambahkan, pemutaran film tak senonoh tersebut juga konsekuensi hukum dan harus dipertanggung jawabkan.

"Ingat, ini skandal jelas melanggar UU 44 2008 tentang Pornografi dan UU ITE. Sehingga bagi siapa saja yang ikut menyebar luaskan dan membuat video atau gambar pornografi harus dikenakan hukuman pidana," bebernya.

"Jadi, Pemda dan agen iklan (reklame) dan pihak Kepolisian harus segera duduk bersama menyelasaikan masalah ini siapa yang harus bertanggung jawab," ujar Eki Pitung.

"Kalau perlu, pecat oknum Pemda yang sudah menyalahgunakan media informasi tersebut, siapapun dia baik Walikota Jakarta Selatan maupun Pihak Dinas Pelayanan Pajak DKI," katanya. (icl) 

Politik Pangan

Kamis, 29 September 2016


Oleh : Muhaimin Iqbal

Sudah kurang lebih setengah abad penduduk negeri ini makan beraneka ragam makanan yang berbahan baku impor seperti gandum. Ini seharusnya menggelitik pikiran kita, mengapa kita memilih bahan makanan impor ini ? Kalau memang karena rasa atau keunggulan lainnya, mengapa kita tidak menanamnya sendiri selama ini ? dan berbagai pertanyaan lainnya. Pertanyaan-pertanyaan ini sesungguhnya terjawab dengan sejumlah kasus korupsi yang melibatkan petinggi negeri ini – yang terkait dengan impor pangan.

Bahwa impor bahan pangan yang bernilai begitu besar itu bukan karena bahan pangan tersebut lebih enak, lebih bergizi atau tidak bisa ditumbuhkan di negeri ini – tetapi lebih karena perilaku koruptif para petinggi negeri yang berkolaborasi dengan para robber baron – yaitu para konglomerat yang membangun kerajaan business-nya melalui kedekatan dengan para petinggi negeri yang koruptif tadi.

Kasus gula impor yang menyeret pucuk pimpinan salah satu lembaga tinggi negara akhir-akhir ini, juga sebelumnya kasus import daging – hanyalah puncak-puncak gunung es yang terungkap melalui keberanian KPK untuk menangkap mereka yang terlibat.

Apa yang berada di bawah permukaan bisa jadi jauh lebih besar dari yang sudah terungkap tersebut di atas. Impor gandum kita misalnya, tahun lalu negeri ini nomor 2 terbesar di dunia – kita hanya kalah dari Mesir yang makanan utama rakyatnya memang roti, lha kita kan makan nasi ? mengapa begitu banyak impor gandum ?

Tahun lalu saja kita impor 9.1 juta ton gandum dengan nilai sekitar US$ 1.7 milyar atau sekitar Rp 22.5 trilyun. Dan trend ini terus meningkat sepanjang setengah abad terakhir, seiring dengan pertumbuhan penduduk kita dan perubahan pola makan kita.

Yang aneh adalah dengan pertumbuhan konsumsi bahan pangan dari gandum tersebut yang kini sudah begitu besar, mengapa tidak ada inisiatif untuk menanamnya di dalam negeri  setelah setengah abad berlalu ? Kemana para ahli pertanian dan pengusaha pertanian kita ?

Itulah masalahnya, urusan bahan pangan yang kita impor begitu besar ini bukan masalah teknis – tetapi masalah politik perdagangan global yang berkolaborasi dengan politik kepentingan individu atau kelompok penguasa negeri ini.

Dengan terbongkarnya sejumlah kasus pucuk gunung es tersebut di atas, sesungguhnya bisa menjadi kesempatan bagi para penguasa negeri ini yang ingin  membuktikan dirinya jujur – yang ingin membuktikan bahwa mereka bekerja untuk masa depan rakyat, untuk mulai membenahi urusan pangan ini.

Waktunyalah sekarang kita meluruskan untuk menanam makanan kita sendiri, dengan tanaman-tanaman terbaik yang memang mudah tumbuh di sekitar kita. Sejumlah besar biji-bijian, buah dan sayur tumbuh baik di negeri ini – sebagai bahan baku utama makanan kita, kita tidak akan kekurangan jenis tanaman yang bisa tumbuh baik di negeri yang termasuk paling kaya dalam biodiversity-nya ini.

Bahkan kalau toh kita sudah terlanjur jatuh cinta sama gandum karena lidah kita yang sudah terlanjur dilatih merasakannya selama setengah abad terakhir, itupun tidak jadi masalah – tidak ada alasan untuk tidak bisa menanam gandum di negeri ini juga.
untuk membuktikan hal ini, saya dibantu organisasi non-profit dari Jepang , Seed of Life – mencoba menanam segenggam benih gandum yang asli – yang gen-nya belum rusak oleh berbagai rekayasa, juga bukan turunan F1 – benih gandum yang bener-bener asli, ternyata gandum yang asli juga tumbuh sangat baik di tanah Jawa.


Foto di atas adalah gandum yang saya tanam satu setengah bulan lalu, kini mulai menunjukan bulir-bulirnya yang mulai terisi. InsyaAllah gandum ini akan tua dan siap dipanen satu setengah bulan lagi – artinya gandum di tanah kita kemungkinan berusia antara 3 bulan sampai seratus hari dari tanam sampai panennya.

Dan gandum tidak seperti padi yang membutuhkan lahan sawah dengan air berlimpah, di tanah tegalan dan bahkan di pot-pot rumah orang kota gandum-pun bisa tumbuh baik. Di negeri ini setahun insyaAllah bisa panen 3 kali ! Jadi jauh lebih baik dari gandum-gandum yang ditanam di negeri empat musim asalnya.

Lalu apa masalahnya ?, tidak ada masalah bila saja ada kemauan para penguasa untuk mulai mengesampingkan kepentingan diri dan kelompoknya. Bahkan lebih jauh kalau pemimpin kita berperilaku cerdas seperti yang dilakukan Perancis, mereka akan membantu rakyatnya mendatangkan benih-benih bahan pangan yang dibutuhkan rakyatnya – bukan sebaliknya, mengkriminalisasi para penggerak benih alternative.

Di era G-Zero yang bisa terjadi kapan saja oleh berbagai faktor seperti perubahan geopolitik global, bencana alam dlsb - , negeri-negeri akan berusaha mengurus kebutuhan pangan bagi rakyatnya sendiri. Saat itu kita belum tentu bisa mengimpor bahan pangan yang sangat kita butuhkan seandainya-pun kita punya uang.
 Maka pilihan menanam bahan makanan kita sendiri, selagi kita bisa ini menjadi suatu yang harus segera kita mulai. Bahkan ketika rangkaian peristiwa hari kiamat sudah mulai-pun kita masih diperintahkan menanam benih yang ada di genggaman kita, mengapa kita tidak lakukan sekarang juga ? InsyaAllah kita bisa, asal kita mau saja !

Ahok Keok, Hakim Didiek Dimutasi, Pengamat: Di Era Jokowi, Tak Ada Harapan Untuk Penegakan Hukum, Hukum Tak Berguna Lagi !

Selasa, 27 September 2016


Rezim Joko Widodo kembali menunjukkan sikap otoriter-nya. Ketua Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Didiek Riyono Putra ke Sumatera setelah memenangkan gugatan warga Bukit Duri, Jakarta Selatan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Penegasan itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (27/09). “Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Pusat Didiek Riyono dipindah setelah memenangkan gugatan warga Bukit Duri. Ini menandakan Rezim Jokowi otoriter dan terus berupaya mengintervensi masalah hukum,” tegas Muslim Arbi.

Menurut Muslim, pemindahan Didiek ke Sumatera menjadi bukti bahwa penegakan hukum di Indonesia semakin mengkhawatirkan. “Di era Jokowi tak ada harapan untuk penegakan hukum. Hukum tak berguna lagi di era Jokowi,” papar Muslim.

Muslim menilai, pemindahan Didiek akan membuat para penegak hukum lainnya semakin ketakutan di bawah arogansi Ahok. “Ahok merasa dekat dengan Jokowi, sehingga bisa seenaknya memindahkan orang termasuk hakim yang tidak berpihak ke Ahok,” papar Muslim.

Pengusaha terkenal Jaya Suprana menyampaikan keprihatinannya terkait pemindahan Didiek Riyono ke Sumatera. “Pada siang hari bolong 22 September 2016 diperoleh pemberitahuan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat bahwa Didiek Riyono Putro, SH, MHum, Nip: 196006241985121001 yang sangat diharapkan warga Bukit Duri akan menegakkan keadilan, mendadak resmi dipindahtugaskan dari Jakarta ke Sumatera”.

Jaya Suprana pun menegaskan: “Jelas berita itu sangat mengejutkan lalu mematahkan sisa-sisa asa harapan warga Bukit Duri atas keadilan.”

Sumber: intelijen

BALADA NUSRON WAHID, NETIZEN: AKIDAH TERGADAI, JABATAN TAK TERAIH


Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid akhirnya resmi lengser dari posisi Ketua Tim Sukses pemenangan paslon Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai mengatakan, pelengseran tersebut diputuskan dalam rapat informal beberapa petinggi Golkar, di Jakarta, Senin 26 September 2016 malam. Para petinggi partai yang hadir dalam rapat tersebut adalah Ketua Golkar DKI Jakarta, Fayakhun, Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Nusron Wahid, dan Sekjen Golkar Idrus Marham.

Yorrys juga mengatakan penunjukkan Nusron sebagai ketua Timses Ahok sebelumnya hanya bersifat sementara.

"Pak Nusron itu kan hanya sementara," ucapnya, Selasa 27 September 2016.

Kabar lengsernya Nusron ini segera ditanggapi oleh Ahok. Ahok mengungkapkan politisi PDIP Jakarta Prasetio Edi Marsudi bersedia mengisi kursi kosong ketua tim suksesnya pasca ditinggalkan Nusron.


"Gampang. Bisa teman-teman yang putuskan. Si Pras juga bersedia. Gampang lah. Terserah dari mana saja," kata Ahok di Perairan Karang Lebar, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa 27 September 2016.

Dia berbicara di samping politisi Partai Golkar Fayakhun Andriadi yang mendampingi dalam kunjungan ini. Menurut Ahok, Nusron memang belum resmi sebagai Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot yang didaftarkan ke KPU.

"Pak Nusron enggak jadi Ketua Tim Sukses kok. Dia kan enggak pernah resmi sebagai Ketua Tim Sukses. Cuma waktu itu dia koordinir saja," kata Ahok.

Bahkan Ahok juga menyayangkan bila Nusron terus menjabat ketua timses hingga resmi terdaftar di KPU. Soalnya ada tanggung jawab penting yang harus ditinggalkan, yakni jabatan Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BNP2TKI).

"Kan dia sayang dong mesti berhenti dari BNP2TKI," kata Ahok.

‪Lengsernya Nusron ini pun tak luput dari komentar netizen. Inilah komentar JLEB para netizen.

"Pak ‪@NusronWahid1‬ msh mau bikin khataman quran buat (kemenangan) ahok gak? Puahaalaaanya gwedeee lho pak," tulis akun twitter @ssirah.

"Akidah nya udah dijual eh ngak jadi jadi ketua timses," tulis Ach Faridi via facebook.

"Sron sron kasihan bngt kau..haha..!!" tulis Ali Wijaya via facebook.

Sumber 

Ucapan Terima Kasih dan Permohonan Maaf Dari Yusril Ihza Mahendra

Kamis, 22 September 2016


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Keputusan yang telah diambil oleh partai2 non pendukung petahana pada Jum'at 23 September 2016 mungkin telah membuat rasa puas pada sebagian warga masyarakat, namun bisa pula menimbulkan rasa kecewa pada sebagian lainnya. Namun apapun juga perasaannya, itulah realitas politik yang kita hadapi. Karena itu, saya ucapkan selamat kepada pasangan Agus dan Sylviana dari "Koalisi Cikeas" dan pasangan yang hari ini juga namanya akan diumumkan oleh Koalisi Gerindra dan PKS untuk bertarung dalam memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada warga masyarakat, terutama dari lapisan bawah yang telah memberikan dukungan kepada saya. Terima kasih juga saya sampaikan kepada para ulama, habaib, ustadz dan muballigh yg telah berusaha keras membantu saya. Juga kepada para relawan, politisi, aktivis, wartawan, tokoh2 LSM dan semua kalangan yang dengan tulus ikhlas membantu saya dalam proses pencalonan Gubernur DKI Jakarta yang lalu. Bahwa upaya ini tidak berhasil, semuanya saya serahkan kepada kehendak Allah Yang Maha Kuasa. Saya dan keluarga serta teman2 seperjuangan tetap sabar dan tabah menghadapinya.

Perjuangan kita dalam membangun demokrasi, menegakkan hukum dan keadilan, serta membangun ekonomi kerakyatan yg berkeadilan serta menegakkan kedaulatan rakyat dan martabat bangsa dan negara masih jauh dan masih panjang. Kita tetap harus sabar dalam berjuang, dengan mengorbankan apa saja yg perlu dikorbankan. Politik bukanlah sebuah permainan kekuasaan dengan menonjolkan kepentingan sesaat, tetapi sebuah pengabdian yang tulus kepada rakyat, bangsa dan negara untuk memajukannya.

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas segala bantuan, pengorbanan dan dukungan yang datang dari begitu banyak orang dalam proses pencalonan gubernur DKI Jakarta ini. Saya mohon maaf pula, jika saya telah mengecewakan para pendukung karena ketidakberhasilan saya maju sebagai calon. Saya memetik hikmah dan sekaligus introspeksi atas semua yang terjadi.

Akhirnya hanya kepada Allah jua, saya mengembalikan segala persoalan.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Yusril Ihza Mahendra

Fahri: KPK Sudah Seperti PKI

Rabu, 21 September 2016


1. Baru mendengar kabar betapa kesulitan Yg dihadapi @IrmanGusman_IG di tahanan membuat dia sangat tertekan.

2. Rupanya yang menginterogasi Pak @IrmanGusman_IG tanpa membawa surat tugas sama dengan Yg saya usir di DPR itu.


(Fahri Hamzah saat beradu mulut dengan penyidik KPK HN Christian, di gedung DPR, 15 Januari 2016)

3. Tidak ada lagi etika kepada pimpinan lembaga negara. Tidak ada lagi praduga tak bersalah.

4. Dia berteriak dan mengancam @IrmanGusman_IG seperti dia maling ayam atau jemuran. Seperti PKI menjemput dewan jenderal.

5. "Bapak menerima suap! Bapak sering menelpon pejabat! Ikut kami ke KPK atau kami borgol!" sebagian Yg @IrmanGusman_IG rekam.

6. Dan kalimat2 saya dengar barusan menjadi halusinasinya di ruang tahanan sempit yang pengap itu.

7. Tahun 1950 sultan Hamid II yang pernah menjadi menteri negara dalam kabinet RIS dituduh mendalangi pemberontakan.

8. Saat diadili dia dijemput oleh jaksa Agung muda dan dituntut langsung oleh jaksa Agung sebagai penghormatan.

9. Ini cerita beberapa senior kepada saya tentang betapa tingginya peradaban hukum kita dulu.

10. Ketika para founding fathers kita zaman Belanda dibuang di digul mereka bekerja dan diberi upah. Itu cerita Bung Hatta.

11. Ketika parlemen Belanda tahu bahwa digul itu tidak manusiawi mereka dipindahkan ke Banda Neira Yg lebih layak.

12. Hari ini kita tahu bagaimana para penyidik ini bekerja seperti komunis tanpa agama, tanpa Etika.

13. Saya baru dengar dari Pak @fadlizon bahwa @IrmanGusman_IG tidak boleh didatangi kecuali terbatas oleh lawyer.

14. Hal ini akan diberlakukan selama 10 hari ke depan sehingga istrinya dan anaknya pun tak dapat bertemu.

15. Tidak ada dasarnya dan pasti melanggar UU dan konstitusi negara demokrasi kita ini.

16. Tapi sepertinya SOP mereka lebih tinggi dari UUD 1945. Moral mereka di atas segala bangsa.

17. Kau kira kau berada di mana? Kau mengerti arti peradaban hukum? Kau ngerti demokrasi dan HAM kah?

18. Rasa keadilan terusik di dada saya ketika mantan RI-7 (RI-7 istilah untuk Ketua DPD -red) ini diceritakan keadaannya oleh seorang kawan Yg bercerita.

19. Mana komisi hukum @DPR_RI kita ini? Apakah memang ini yang kita mau? Atau kita memang Sudah tidak mau peduli?

20. Pak @fadlizon dan Pak @bambangsoesatyo mohon klarifikasi ini semua. Ini aib bangsa Indonesia.

21. Mungkin Pak @jokowi dan Pak laoly tidak mau peduli dengan rasa dan etika bangsa kita. Atau tidak mau peduli.

22. Mari kita berdoa sebagai orang biasa. Agar bangsa kita kembali pada peradaban hukum yang mulia. Amin
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ekspresi Bebas Arowan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger